” Indonesia climate change super power ”
Oleh Salamudin Daeng
Media www.rajawalisiber.com – Minyak solar ialah fraksi minyak bumi berwarna kuning coklat yang jernih yang mendidih sekitar 175-370° C dan yang digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel.
Umumnya, solar mengandung belerang dengan kadar yang cukup tinggi. … Minyak solar ini biasa disebut juga Gas Oil, Automotive Diesel Oil, High Speed Diesel.
1. Solar adalah masalah kunci bagi pemerintah indonesia dalam mengurangi emisi karbon. Tapi dikasih nama solar sudah salah. Anak kecil tau solar itu apa. Lah kok disini jadi nama bahan bakar kotor.
2. Solar adalah Bahan bakar kotor dalam sudut pandang rezim climate change, namun penggunaanya makin menjadi jadi. Penggunaannya harus dikurangi atau dihentikan.
3. Uni Europa mengatakan bahwa pencampuran solar dengan sawit bukan bagian dari program pemgurangan emisi atau climate change. Jadi boleh jadi ini cuma agenda oligarchi sawit.
4 sebagai pimpinan COP 26, Masalah solar tidak pernah ditata dengan benar oleh Indonesia. Padahal solar berkaitan erat dengan emisi yang besar.
5. Banyak kasus pencurian solar dalam jumlah besar tidak pernah diselesaikan secara tuntas. Bagaimana menurunkan emisi kalau solar aja masih gelap.
6. Kasus pencurian solar tuban dari pipa Pertamina tak jelas rimbanya, dinego atau dibawa ke pengadilan.
7. Kasus kelangkaan solar tidak pernah di selesaikan akar masalahnya
8. Utang subsidi solar pemerintah sangat besar tak kunjuhg di bayar
9. Penyelewemgan dalam subsidi solar sangat marak
10. Digitalisasi pertamina dalam rangka mengontrol solar subsidi tidak tuntas.
11. Subsidi solar tidak tepat sasaran dan tidak dinikmati oleh lapisan Masyarakat bawah.
12. Dunia international tau bahwa solar subsidi memiliki keterkaitan tali temali kuat dengan bandit sawit dan bandit batubara.
13. Bandit sawit dan bandit batuhara diduga ikut mengkonsumsi solar subsidi
14. Padahal solar sudah menguntugkan para pebisnis sawit karena solar yang ada semua dicampur minyak sawit.
15. Jadi pebisnis sawit mendapatkan keuantungan dua kali yakni dari jual sawit ke Pertamina, dan adanya dugaan sebagai pemakan solar subsidi.
16. Jadi solar, sawit dan batubara telah dicap sebagai perusak lingkungan nomor satu dan menjadi problem utama, bagi Presiden Jokowi dalam memimpin G20 dan COP 26.
Segera lah dituntaskan sinuhun ..