Diskusi Revolusi Ketahanan Pangan Nasional Bersama Pegiat Petani & Gen Z Sandy Tumiwa Paguyuban Pariban 08

“REVOLUSI KETAHANAN PANGAN NASIONAL” Seperti diketahui bahwa konsep ketahanan pangan dibangun berdasarkan atas ketahanan pangan yaitu ketersediaan pangan, akses pangan dan pemanfaatan pangan.

Media www.rajawalisiber.com – Dengan dilaksanakan melalui pengumpulan, pemrosesan, penyimpanan, analisis, dan penyebaran informasi situasi pangan dan gizi. Untuk membentuk Masyarakat yang berkualitas, mandiri dan Sejahtera.

Sudah saatnya ketahanan pangan nasional untuk membentuk masyarakat Indonesia yang berkualitas, mandiri dan sejahtera. menjadi prioritas utama Negara khusus nya Pemerintah.

Aksi ini sejalan dengan salah satu program prioritas Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yakni kemandirian pangan  dalam mengatasi ancaman krisis pangan yang melanda dunia.

Agar Aksi gerakan untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional, Sandy Tumiwa dan Paguyuban Pariban08 sepakat bahwa semua pihak harus dilibatkan termasuk generasi muda.

Sinergitas dan keterlibatan generasi muda dalam mewujudkan ketahanan pangan ini menjadi topik yang diangkat dalam ‘Pertemuan Warung Kopi’ yang digelar Paguyuban Pariban08 di Jakarta, Rabu (23/5/2024).

Hadir dalam pertemuan itu Sandy Tumiwa dan jajaran pengurus Paguyuban Pariban08 yakni Ketua Umum Didi Kusnadi, Wasekjen II Mamingsuta , Ulama aceh Dr Sulaiman, Serta Selaku Pelindung Gerakan tersebut Abah Luthfi Bin Yahya.

Dalam wawancara dengan pimpinan redaksi media www.rajawalisiber.com Sandy Tumiwa Banyak menjelaskan dari hasil diskusi tersebut keterkaitan Ketahanan Pangan Nasional Indonesia yang melibatkan generasi muda.

Sandy Tumiwa juga menyampaikan untuk ketahanan pangan harus bersinergi dengan lingkungan hidup serta untuk kedepannya sesuai dengan program world Green dan beradaptasi Climate Change

Catatan Redaksi dari hasil wawancara dengan Sandy Tumiwa antara lain:

Berbagai upaya juga terus dilakukan untuk menguatkan ketahanan pangan nasional mulai dari sisi supply terkait dengan peningkatan produksi, upaya diversifikasi pangan, efisiensi distribusi pangan, penggunaan teknologi untuk meningkatkan produksi dan kualitas pangan, hingga penguatan stok pangan nasional.

Faktor dan tantangan yang mempengaruhi ketahanan pangan Indonesia. Iklim dan cuaca: Perubahan iklim dan cuaca ekstrem dapat menyebabkan gagal panen dan mempengaruhi ketersediaan pangan. Alih fungsi lahan: Semakin berkurangnya lahan pertanian akibat alih fungsi lahan menjadi ancaman bagi produksi pangan nasional.

Memberikan semangat Anak muda untuk menekuni bidang pertanian karena saat ini merupakan program ekonomi yang menjanjikan.

Berdasarkan data BBSDMP Kementan pada 2020, petani usia 20 sampai 39 tahun hanya sebesar 2,7 juta dari total petani 33,4 juta. Sebanyak 61 persen petani di Indonesia berusia di atas 45 tahun.

Selain pembangunan infrastruktur, upaya meningkatkan ketahanan pangan juga dilakukan dengan modernisasi irigasi yang saat ini sudah di persiapkan oleh pemerintah dan disosialisasikan kepada para petani.

Dengan melibatkan program Petani Milenial adalah sebagai salah satu upaya pemulihan perekonomian masyarakat di bidang pertanian.

Untuk menumbuhkembangkan semangat kewirausahaan di bidang usaha sektor pertanian di kalangan generasi muda (milenial).  Sehingga meningkatkan produksi pangan, hortikultura dan peternakan.

Program Petani Milenial, adalah program pengembangan wirausaha tani yang melibatkan petani-petani muda di bidang pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, dan kehutanan serta korporasi/para pemangku kepentingan lain agar terciptanya ekosistem pertanian yang mandiri, maju dan berkelanjutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *