DPRD Gresik Temui Masa Aksi Keterkaitan PT Freeport Indonesia Gresik

Media www.rajawalisiber.com – Ratusan massa aksi menyampaikan aspirasi di depan gedung DPRD Gresik. Aksi berjalan kondusif, tidak ada dorong-dorongan dan lain sebagainya. Sebanyak enam tuntutan mahasiswa disampaikan dengan baik.

Masa Aksi unjuk rasa yang digelar oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Forum Kota (Forkot) dan Gerakan Menolak Lupa (Gepal) Gresik, mendapat respon dari Ketua DPRD Gresik, M. Syahrul Munir.

Demokrasi harus di buka seluas luasnya, masyarakat punya hak juga untuk mengontrol kebijakan kebijakan dari pemerintah.

Ia berkomitmen untuk menindaklanjuti tuntutan warga dengan menggelar audiensi bersama pihak-pihak terkait, termasuk PT Freeport dan beberapa perusahaan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE.

“Kami sudah berdiskusi dengan beberapa perwakilan peserta aksi dan sepakat untuk segera mengundang Freeport, JIIPE, dan sejumlah perusahaan di kawasan KEK,” ujar Syahrul Munir, saat menemui massa aksi, Kamis (24/10/2024).

Syahrul menjelaskan, audiensi rencananya akan berlangsung pada Senin, 28 Oktober 2024 pekan depan.

Pertemuan tersebut akan difokuskan pada poin tuntutan warga sebagai berikut
Klarifikasi Insiden Kebakaran

– Freeport diminta memberikan penjelasan terkait kebakaran di unit asam sulfat, termasuk langkah-langkah untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan warga Gresik.

– Penyerapan Tenaga Kerja Lokal

Warga menuntut transparansi terkait jumlah dan proses rekrutmen tenaga kerja lokal di proyek smelter PT Freeport Indonesia.

– Penggunaan Tenaga Kerja Asing

Tuntutan ketiga adalah klarifikasi atas keberadaan banyaknya tenaga kerja asing di kawasan ekonomi khusus (KEK) yang dianggap menyingkirkan tenaga kerja lokal.

Sumber Berita DPRD GRESIK

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *