Jembatan Nasional Suramadu sebuah jembatan yang menghubungkan Pulau Jawa dan Madura

Madura, Media www.rajawalisiber.com – Jembatan Suramadu merupakan jembatan terpanjang di Indonesia dengan panjang 5.438 meter. Saat malam hari maka jembatan ini akan dihiasi oleh lampu-lampu yang menambah kecantikan pemandangan jembatan tersebut. Tidak heran kalau sekarang jembatan ini juga dijadikan salah satu objek wisata yang sangat terkenal.

Jembatan Suramadu ini terdiri dari tiga bagian yaitu jembatan utamanya, jembatan layang, serta jembatan penghubung. Pertama adalah jalan layang yang berada disisi masing-masing pulau dengan panjang disisi Surabaya sekitar 1458 meter dan disisi Madura 1818 meter, setelah itu disambung dengan jembatan penghubung yang masing-masing panjangnya sekitar 627 meter, dan yang terakhir adalah jembatan utama yang ada ditengah-tengah yang terdiri dari tiga bagian yaitu dua bentang samping yang panjangnya 192 meter dan bentang utama yang panjangnya 434 meter.

Selama pembangunan jembatan ini memakan biaya sekitar 4,5 triliun rupiah. Pemandangan di Jembatan Suramadu ini memang cukup menarik. Di siang hari saat Anda melintas melalui jembatan ini, Anda bisa memandang Selat Madura dari atas jembatan. Lautan yang mengelilingi samping kanan dan kiri Anda membuat Anda menikmati sensasi serasa terbang di atas laut. Dan jika Anda memandang ke arah Surabaya, Anda bisa melihat patung Jalesveva Jayamahe dan kawasan Pantai Kenjeran, sesekali Anda juga bisa menyaksikan kapal yang sedang berlayar.

Malam hari di Jembatan Suramadu pun tak kalah cantiknya. Lampu-lampu yang berada di menara jembatan menghasilkan kombinasi warna-warni yang indah dipandang mata dan membuat suasana lebih menarik. Sangat tepat untuk diabadikan dengan kamera.

Jembatan Suramadu selain melalui atas jembatan ini, yaitu dengan cara naik kapal atau menyewa perahu. Jika naik kapal Anda harus terlebih dahulu ke Pelabuhan Tanjung Perak. Namun jika Anda memilih mengunakan perahu, penyewaan perahu bisa Anda temukan di dekat kaki Jembatan Suramadu. Perahu yang akan mengantarkan para wisatawan bekeliling selama kurang lebih satu jam ini adalah Perahu Cokroaminoto. Perahu ini bisa memuat hampir 20 orang penumpang dengan beberapa fasilitas yang disediakan seperti pelampung.

Jembatan Suramadu dari Terminal Bungurasih naiklah bis yang menuju Madura kemudian turun sebelum tol jika Anda ingin melihat Jembatan Suramadu dari sisi Surabaya.

Tapi jika Anda ingin tetap jalan dan melanjutkan perjalanan sampai di Pelabuhan Kamal Anda membutuhkan waktu sekitar 10 menit. Bisa juga menggunakan motor, namun harus tetap waspada karena angin yang berhembus sangat kencang jadi selalu ingat untuk mematuhi rambu-rambu yang berlaku.

Jembatan Nasional Suramadu adalah jembatan yang melintasi Selat Madura, menghubungkan Pulau Jawa (di Surabaya) dan Pulau Madura (di Bangkalan, tepatnya timur Kamal), Indonesia. Dengan panjang 5.438 m, jembatan ini merupakan jembatan terpanjang di Indonesia saat ini. Jembatan Suramadu terdiri dari tiga bagian yaitu jalan layang (causeway), jembatan penghubung (approach bridge), dan jembatan utama (main bridge).

Nama resmi Jembatan Nasional Suramadu Mengangkut 8 lajur Melintasi Selat Madura Daerah Jawa Timur, PengelolaPT Jasa Marga (sementara) Desain Jembatan kabel pancang Panjang total 5438 m (17841 ft 2 1⁄2 in), Lebar 30 meter (98 ft), Tinggi146 meter (479 ft), Rentang terpanjang 434 meter (1424 ft), Jumlah rentangan 2 (jembatan utama), 6 (keseluruhan) Ruang vertikal 35 meter (115 ft), Mulai dibangun 20 Agustus 2003, Selesai dibangun 1 Maret 2009 , Diresmikan 10 Juni 2009, Dibuka 10 Juni 2009, Berstatus jalan tol sejak tanggal peresmian hingga akhir Oktober 2018. Koordinat 7°11′3″S 112°46′48″E.

Ground Breaking pembangunan jembatan ini dilakukan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada 20 Agustus 2003 dan dibangun serta diresmikan pembukaannya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 Juni 2009.

Pembangunan jembatan ini ditujukan untuk mempercepat pembangunan di Pulau Madura,

Bidang infrastruktur dan ekonomi di Madura,
Yang relatif tertinggal dibandingkan kawasan lain di Provinsi Jawa Timur. Perkiraan biaya pembangunan jembatan ini adalah 4,5 triliun rupiah.

Pembuatan jembatan ini dilakukan dari tiga sisi, baik sisi Bangkalan maupun sisi Surabaya. Sementara itu, secara bersamaan juga dilakukan pembangunan bentang tengah yang terdiri dari main bridge dan approach bridge.

Jembatan Suramadu pada dasarnya merupakan gabungan dari tiga jenis jembatan dengan panjang keseluruhan sepanjang 5.438 meter dengan lebar kurang lebih 30 meter. Jembatan ini menyediakan empat lajur dua arah selebar 3,5 meter dengan dua lajur darurat selebar 2,75 meter. Jembatan ini juga menyediakan lajur khusus bagi pengendara sepeda motor disetiap sisi luar jembatan.

Jalan layang atau Causeway dibangun untuk menghubungkan konstruksi jembatan dengan jalan darat melalui perairan dangkal di kedua sisi. Jalan layang ini terdiri dari 36 bentang sepanjang 1.458 meter pada sisi Surabaya dan 45 bentang sepanjang 1.818 meter pada sisi Madura.

Jalan layang ini menggunakan konstruksi penyangga PCI dengan panjang 40 meter tiap bentang yang disangga fondasi pipa baja berdiameter 60 cm.

Jembatan penghubung atau approach bridge menghubungkan jembatan utama dengan jalan layang. Jembatan terdiri dari dua bagian dengan panjang masing-masing 672 meter.

Jembatan ini menggunakan konstruksi penyangga beton kotak sepanjang 80 meter tiap bentang dengan 7 bentang tiap sisi yang ditopang fondasi penopang berdiameter 180 cm.

Jembatan utama atau main bridge terdiri dari tiga bagian yaitu dua bentang samping sepanjang 192 meter dan satu bentang utama sepanjang 434 meter.

Jembatan utama menggunakan konstruksi cable stayed yang ditopang oleh menara kembar setinggi 140 meter. Lantai jembatan menggunakan konstruksi komposit setebal 2,4 meter.

Untuk mengakomodasi pelayaran kapal laut yang melintasi Selat Madura, jembatan ini memberikan ruang bebas setinggi 35 meter dari permukaan laut.

Pada bagian inilah yang menyebabkan pembangunannya menjadi sulit dan terhambat, dan juga menyebabkan biaya pembangunannya membengkak.

Dengan adanya pembangunan jembatan ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan pemerataan pendapatan dan pembangunan di wilayah Surabaya ke wilayah Madura, begitu pula dengan kependudukan, mengingat wilayah Surabaya yang semakin padat dengan penduduk yang melakukan urbanisasi yang sebagian besar berasal dari wilayah Madura, pemerintah berharap dengan adanya pemerataan ekonomi ini dapat menekan laju urbanisasi tersebut. (disadur dari berbagai sumber). Red

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 comment