Sumber Berita International Press Institute
“Pelanggaran yang terjadi di Yunani dan Hongaria meningkatkan kekhawatiran atas pengawasan ilegal dan efektivitas upaya perlindungan yang ada”
Media www.rajawalisiber.com –International Press Institute (IPI) mengeksplorasi ancaman spyware terhadap kebebasan media di Eropa dalam laporan barunya “Watching the Watchdogs.” Menyoroti penggunaan alat Predator dan Pegasus di Yunani dan Hongaria, laporan tersebut mengungkap bagaimana spyware digunakan untuk menargetkan jurnalis dan kegagalan untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab.
Penggunaan teknologi spyware untuk mengawasi jurnalis merupakan ancaman besar terhadap kebebasan media dan keamanan digital di Eropa. Dua tahun setelah kegiatan mata-mata pertama kali terungkap di Yunani dan Hongaria, pertanggungjawaban para korban masih sulit dipahami, karena pihak berwenang justru menargetkan jurnalis dibandingkan menghadapi pelaku dan mereformasi sistem.
Laporan IPI yang baru-baru ini dirilis, “ Mengawasi Para Pengawas: Pengawasan Spyware terhadap Jurnalis di Eropa dan Perjuangan Berkelanjutan untuk Akuntabilitas ” menyajikan studi kasus dari Yunani dan Hongaria, di mana alat spyware disalahgunakan untuk mengawasi jurnalis. Laporan ini memerinci latar belakang, aktor-aktor utama, konsekuensi, dan kurangnya keadilan bagi jurnalis yang menjadi sasaran, serta menekankan pentingnya perlindungan kebebasan media yang kuat.
Di kedua negara Eropa, pengecualian keamanan nasional digunakan untuk menghindari pembatasan hukum, menghalangi akuntabilitas, dan melindungi mereka yang bertanggung jawab dari pengawasan. Kasus-kasus penting ini menggarisbawahi tidak memadainya perlindungan yang ada bagi jurnalis Eropa.
Kisah Spyware di Yunani dan Hongaria: Melihat lebih dekat
Spyware Pegasus di Hongaria digunakan untuk menargetkan jurnalis, pemilik media, dan kritikus pemerintahan Perdana Menteri Viktor Orbán. Analisis IPI menyoroti permasalahan kerangka hukum dan penyalahgunaan justifikasi keamanan nasional untuk pengawasan. Laporan ini juga menggambarkan kurangnya akuntabilitas, dimana pemerintah Hongaria menolak bekerja sama dalam penyelidikan Parlemen Eropa dan menggunakan alasan “keamanan nasional” untuk membenarkan tindakan mata-mata tersebut.
Laporan ini juga mengkaji skandal pengawasan “Greek Watergate”, yang melibatkan Badan Keamanan Nasional Yunani (EYP) dan penggunaan ilegal spyware Predator . Hal ini mengungkap kurangnya akuntabilitas, penyelidikan parlemen yang buntu, dan upaya untuk menekan penyelidikan, termasuk tuntutan hukum yang menjengkelkan (SLAPP) terhadap jurnalis yang berani melaporkan skandal tersebut. Laporan ini juga membahas undang-undang reformasi pengawasan pada tahun 2022, yang menurut para kritikus tidak cukup efektif.
IPI menekankan betapa meresahkan kurangnya keadilan dalam dua serangan paling serius terhadap kebebasan pers di Eropa dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun Hongaria dan Yunani merupakan contoh yang paling bermasalah, ada banyak contoh lain di mana jurnalis menjadi sasaran spyware.
EMFA: jebakan dan potensi yang belum terpenuhi
Undang -Undang Kebebasan Media Eropa , yang mulai berlaku pada tahun 2024, bertujuan untuk memperkuat perlindungan bagi jurnalis terhadap spyware dengan menetapkan aturan minimum untuk penerapannya oleh Negara Anggota. Namun, masih ada kekhawatiran mengenai efektivitas ketentuan-ketentuan ini dalam melindungi jurnalis di negara-negara yang sistem peradilannya lemah dan pemerintahnya akan menggunakan keamanan nasional sebagai kedok untuk mengejar kritik. Selain itu, jumlah dugaan kejahatan yang dapat digunakan oleh otoritas keamanan dan intelijen untuk membobol komunikasi pribadi jurnalis masih banyak terjadi di luar negeri, dan masih banyak lagi permasalahan lainnya.
Meskipun EMFA memberikan perlindungan minimum terhadap pengawasan jurnalis, EMFA tidak memenuhi standar Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa dan merupakan peluang yang terlewatkan untuk menerapkan perlindungan yang lebih kuat terhadap spyware dan menjamin perlindungan sumber jurnalis.
Lebih jauh lagi: kesimpulan dan rekomendasi
Seiring berkembangnya ancaman spyware, ketidakpastian terus terjadi di Yunani, Hongaria, dan UE. Upaya terpadu sangat penting untuk menjaga kebebasan media, menegakkan akuntabilitas, dan memperkuat pilar demokrasi di seluruh Eropa.
Ketika negara-negara anggota UE menerapkan EMFA, IPI menyerukan kepada mereka untuk melangkah lebih jauh dan memperkuat pengawasan peradilan, mempersempit daftar pengecualian yang mengizinkan spyware, dan memastikan bahwa ketentuan pengawasan sesuai dengan ketentuan Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa.