Media www.rajawalisiber.com – Paguyuban Bedak Manyar adalah Pedagang kecil dalam pencaharianya di pinggiran jalan raya, dan akan menjadi korban relokasi pelebaran jalan nasional, tepatnya di Jalan Raya Manyar, Gresik, Saat ini, Pemkab Gresik sedang membangun tempat relokasi bagi para pelaku usaha atau pedagang yang terdampak pembebasan lahan di akses tersebut. Lokasinya, di lapangan di Desa Manyar, Sidomukti.
Merasa nasibnya kurang di perhatikan oleh pemkab gresik, maka paguyuban bedak manyar mendatangi wakil rakyat yang berada di gedung DPRD Gresik. Kamis 06 10 2022
Massa aksi dengah koordinator korlapnya Safi’i ketika di terima oleh ketua DPRD Gresik . Much. Abdhul Qodir, S.Pd dan Anggota Komisi 4 H. Mochammad, SE, M.HP juga Anggota Komisi 3 H. Abdullah Hamdi, S,S. dalam penyampaianya Safi’i medukung pelabaran Jalan Nasional tersebut hanya ingin memohon agar tidak di relokasi ke lokasi yang kurang strategis.
Begitupun Ketua DPRD Gresik akan menyampaikan aspirasi warga pedagang yang berada di pinggiran jalan tersebut dengan solusi solusi yang terbaik untuk warga pedagang manyar.
Sependapat dengan ketua DPRD Gresik Mochammad selaku anggota komisi 4 akan meminta dinas terkait Pemkab Gresik agar melakukan kajian kajian yang mendalam dan lebih teliti karena menyangkut ekonomi rakyat.
Begitupun Abdullah Hamdi menyampaikan agar ada singkronisasi antara kepentingan Pemerintah Pusat, Provinsi, khususnya Pemerintah Kabupaten Gresik dengan pedagang agar ada titik temu yang sama sama tidak ada yang di rugikan.
Setelah pertemuan dengan para wakil rakyat Aksi damai tersebut meninggalkan Gedung DPRD Gresik dengan harapan ada kabar baik yang bisa di realisasikan pada para pedagang Manyar. Sebab demo itu hanya sebagai bentuk penolakan relokasi, bukan menolak pelebaran jalan, jika tetap di relokasi para pedagang Manyar Gresik merasa dirugikan.
Sementara hidup para pedagang bergantung pada stan-stan yang berada di pinggir jalan Manyar Gresik.
Sedang relokasi pedagang dilakukan guna proyek pelebaran Jalan Manyarejo, Gresik.
“Jika relokasinya tetap berjalan tanpa ada solusi, maka semakin banyak pengangguran setelah lapak-lapak itu digusur,” ucap Ketua Paguyupan Bedak Manyar, Abdullah Syafii.