Sumber Berita The United Nations
Media www.rajawalisiber.com – Michael Douglas terkenal tidak hanya karena karir film dan TVnya yang termasyhur, tetapi juga karena komitmennya yang penuh semangat terhadap aktivisme perdamaian. Perjalanannya memasuki ranah diplomasi global dipicu pada usia sembilan belas tahun oleh ceramah dari pemikir visioner Buckminster Fuller yang pandangannya mengenai sumber daya bumi yang terbatas sangat mempengaruhinya. Pertemuan ini memberikan Douglas dedikasi seumur hidup untuk memelihara dan melindungi planet kita yang ia lihat sebagai ekosistem yang rapuh dan saling berhubungan.
Selama lebih dari 25 tahun, Michael Douglas telah menjabat sebagai Utusan Perdamaian PBB.
Ditunjuk oleh Sekretaris Jenderal saat itu Kofi Annan, pekerjaan Douglas berfokus pada kesadaran masyarakat akan upaya Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memperkuat perdamaian dan keamanan dengan mengadvokasi perlucutan senjata nuklir termasuk non-proliferasi nuklir dan menghentikan perdagangan gelap senjata kecil dan senjata ringan serta mengatasi permasalahan global.
ancaman terhadap hak asasi manusia, demokrasi dan supremasi hukum. Beliau menekankan pentingnya memerangi akar penyebab kekerasan termasuk ketidaksetaraan gender dan ketidakadilan rasial dan menekankan bahwa perdamaian dan pembangunan berkelanjutan tidak dapat dipisahkan dan memerlukan partisipasi aktif semua pihak.
Dalam kapasitasnya sebagai Utusan Perdamaian, Mr. Douglas membawakan acara dokumenter yang difilmkan di Sierra Leone yang merupakan bagian dari serial sepuluh bagian PBB/Waktu Pertunjukan berjudul “What’s Going On?” yang membantu menarik perhatian terhadap penderitaan tentara anak-anak.
Perlucutan senjata:
Sejak lahirnya PBB, tujuan perlucutan senjata multilateral dan pembatasan senjata dianggap penting dalam pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional.
Sasaran-sasaran tersebut berkisar dari menghilangkan senjata nuklir, menghancurkan senjata kimia dan memperkuat larangan terhadap senjata biologis, hingga menghentikan penyebaran ranjau darat, munisi tandan, senjata ringan dan senjata ringan.
Kebutuhan akan budaya perdamaian dan pengurangan senjata secara signifikan di seluruh dunia kini semakin besar. Meskipun terjadi penurunan jumlah konflik dan genosida dalam beberapa tahun terakhir, pada tahun 2014, pemerintah negara-negara di dunia menghabiskan sekitar US$ 1,77 triliun untuk belanja militer. Angka ini berjumlah $249 untuk setiap orang di dunia.
Bagi banyak masyarakat miskin di dunia, perang dan kekerasan kriminal secara langsung menghambat peluang pembangunan mereka. Perempuan dan anak-anak semakin banyak menjadi korban perang. Lebih dari 250.000 anak-anak telah dieksploitasi sebagai tentara dan ratusan ribu perempuan telah diperkosa dalam situasi konflik.
Sumber Berita:
- United Nations Office of Disarmament (ODA)
- Comprehensive Nuclear Test-Ban Treaty Organization (CTBTO)
- Children and Armed Conflict