“Setiap orang bebas memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat. menurut agamanya dan kepercayaannya itu. Negara menjamin kemerdekaan setiap orang memeluk agamanya masing-masing. dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.”
Manado, Media www.rajawalisiber.com – Sebagai organisasi yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan persatuan bangsa, Setya Kita Pancasila Sulawesi Utara melalui perwakilannya, Priscilla Momongan, memberikan tanggapan atas peristiwa intoleransi yang terjadi di Cidahu.
Peristiwa tersebut dinilai sebagai ancaman serius terhadap semangat kebhinekaan dan perlindungan konstitusi. (06 Juli 2025)
Dalam pernyataannya, Priscilla menyampaikan keprihatinan mendalam atas tindakan pembubaran paksa kegiatan retret rohani yang diikuti oleh para remaja Kristiani, serta dirusaknya tempat mereka melakukan kegiatan tersebut.
“Peristiwa ini tentu tidak bisa dianggap sepele, karena menyangkut langsung hak konstitusional warga negara, yaitu hak untuk beribadah dan merasa aman di tanah airnya sendiri,” ujar Priscilla. “Dalam negara yang berdiri di atas Pancasila dan UUD 1945, kejadian seperti ini adalah bentuk pelanggaran serius yang mengancam keutuhan bangsa.”
Ia menegaskan pentingnya peran negara untuk bertindak cepat agar kejadian serupa tidak meluas dan terus terulang. Menurutnya, kerja intelijen yang lebih tajam di wilayah rawan intoleransi menjadi kunci penting dalam mencegah potensi konflik sebelum terjadi.
Lebih lanjut, Priscilla juga menggarisbawahi pernyataan Ketua Umum SKP, Andreas Sumual, yang meminta kepada Kapolri dan Panglima TNI untuk menindak tegas oknum aparat yang berada di lokasi namun tidak mengambil tindakan saat kejadian berlangsung.
“Sikap diam aparat saat kejadian tidak bisa ditoleransi. Diperlukan langkah tegas agar menjadi efek jera dan menunjukkan bahwa negara benar-benar hadir untuk seluruh rakyat tanpa diskriminasi,” pungkasnya.
Setya Kita Pancasila menegaskan komitmennya untuk terus berdiri dalam bingkai Pancasila dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari segala bentuk ancaman intoleransi dan disintegrasi.