SALAH SATU KARYA WALISONGO TEMBANG MACAPAT ASMARANDANA-KIDUNG RUMEKSA ING WENGI 

‎Media www.rajawalisiber.com – Sebagaimana maknanya, Kidung Rumekso Ing Wengi bertujuan menyingkirkan diri dari balak atau gangguan, baik yang nampak maupun tidak.

‎Kidung ini juga mengingatkan manusia agar mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga terhindar dari kutukan dan malapetaka yang lebih dahsyat.

‎”Aja turu sore, Kaki” adalah penggalan lirik dari tembang macapat Asmarandana, yang merupakan salah satu karya Sunan Kalijaga.

‎Tembang ini berisi nasihat tentang pentingnya memanfaatkan waktu sore hari untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Tuhan, serta menjauhi perbuatan yang tidak baik.

‎Secara keseluruhan, tembang ini mengingatkan manusia agar tidak menyia-nyiakan waktu sore hari, melainkan mengisinya dengan hal-hal yang bermanfaat dan mendekatkan diri kepada Tuhan.

‎Ini adalah bagian dari tembang macapat, sebuah bentuk puisi tradisional Jawa yang sering digunakan untuk menyampaikan pesan moral dan spiritual.

‎Tembang ini berisi nasihat tentang pentingnya memanfaatkan waktu sore hari untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Tuhan.

‎Tembang ini dikaitkan dengan Sunan Kalijaga, salah satu tokoh penyebar agama Islam di Jawa yang dikenal dengan metode dakwahnya yang menggunakan kebudayaan lokal, termasuk seni tembang.

‎Tembang ini sering dikaitkan dengan Kidung Rumeksa ing Wengi, yang juga merupakan karya Sunan Kalijaga dan memiliki pesan serupa tentang pentingnya menjaga diri dari hal-hal buruk dan mendekatkan diri kepada Tuhan.

‎Dengan demikian, “Aja turu sore, Kaki” bukan hanya sekadar penggalan lirik, tetapi juga sebuah ajaran moral dan spiritual yang relevan hingga saat ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *