Sumber Berita Setya Kita Pancasila
Media www.rajawalisiber.com – Lingkungan pendidikan harus aman dan nyaman untuk anak, sehingga tumbuh kembang anak dapat maksimal. Untuk itu, semua pihak perlu turun tangan mengatasi situasi darurat kekerasan pada satuan pendidikan, baik pemerintah pusat dan daerah, keluarga, masyarakat, aparat pemerintah sipil hingga ke RT/RW, pihak satuan pendidikan, termasuk peserta didik.
Melihat peristiwa bullying yang terjadi Kasus dugaan perundungan atau bullying yang dialami Fatir Arya Adinata (12), siswa SDN 09 Jatimulya, Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat.
“Tanggapan Kapolsek Gunung Putri Atas Maraknya Perundungan di wilayah nya dan saat mediasi ormas Setya Kita Pancasila dengan pihak Sekolah”
Ormas Setya Kita Pancasila sangat peduli terhadap dunia pendidikan di Indonesia, dan sebagai bukti nyata ketum dan Sekjen serta pengurus organisasi mendatangi sekolah Global Mandiri untuk melakukan avokasi terhadap orang tua wali murid untuk mendapatkan informasi dugaan sekaligus klarifikasi terkait perundungan oleh geng di sekolah global mandiri.
Sebagai catatan Redaksi: Kenapa muncul geng di sekolah sekolah, kita harus mengetahui apa itu GENG.
Istilah geng dapat digambarkan sebagai suatu asosiasi remaja sebaya yang dibentuk sendiri berjumlah dua atau tiga orang bahkan lebih yang berusia dua belas tahun ke atas yang melakukan aktivitas kejahatan atau pelanggaran tata tertib.
Tak jarang antara satu geng yang satu dengan yang lain akan terjadi persaingan sehingga berlanjut dengan perkelahian atau tawuran.
Oleh karena itu, tak heran dengan geng jika bisa dikonotasikan sebagai kelompok persahabatan yang negative.
Munculnya fenomena geng disebabkan karena adanya rasa kurang kasih sayang dari orang tua, orang tua yang terlalu sibuk, dan orang tua yang selalu memanjakan.
Adapun faktor lain yang dapat mempengaruhi timbulnya fenomena geng ini adalah faktor lingkungan keluarga, faktor lingkungan sekolah dan dari diri sendiri.
Remaja tertarik dengan berbagai hal dan berusaha untuk mencari berbagai pengalaman. Selain itu tiap remaja juga punya kebutuhan untuk diakui oleh remaja lain.
Pada hal tersebut, maka munculah keinginan untuk membentuk kelompok- kelompok di luar pengawasan orang tua dan keluarga, serta di luar kontrol pendidikan resmi.
Hingga banyak menimbulkan bullying di sekolah sekolah dalam bentuk perundungan yang dapat berupa perundungan fisik, perundungan verbal, perundungan siber, serta perundungan nonfisik dan nonverbal lainnya.
Bullying atau perundungan adalah segala bentuk penindasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus-menerus.
Bullying adalah perilaku agresif anak secara berulang terhadap temannya yang menyebabkan adanya korban.
Faktor penyebab terjadinya perilaku bullying di sekolah, antara lain adalah:
faktor kepribadian, komunikasi interpersonal anak dengan orangtuanya (pola asuh), peran kelompok teman sebaya dan iklim sekolah.
5 Cara Mencegah Bullying di Sekolah
Waspada. meminta guru di sekolah lebih waspada terhadap tanda-tanda praktik bullying. …
Peduli dengan Murid. Saat ada indikasi siswa melakukan intimidasi pada siswa lainnya, guru harus merespons. …
3. Jeli dan Peka. …
Menciptakan Ruang Kelas yang Aman. …
Aktif Melibatkan Orang Tua.
Bagaimana cara menghentikan perundungan?
7 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan Sebagai Cara Mencegah Bullying
Tunjukkan Prestasi. …
Jalin Pertemanan dengan Banyak Orang. …
Tumbuhkan Rasa Percaya Diri. …
Tidak Terpancing untuk Melawan. …
Jadikan Bully-an Sebagai Penyemangat untuk Sukses. …
Jangan Menunjukkan Sikap Takut atau Sedih. …
Laporkan pada Pihak yang Berwenang.