Media www.rajawalisiber.com – “Bhayangkara sejati” mengacu pada anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang setia dan berdedikasi dalam menjalankan tugas menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Istilah ini juga merujuk pada semangat keprajuritan yang tinggi, seperti yang ditunjukkan oleh pasukan Bhayangkara di masa Kerajaan Majapahit.
Bhayangkara:
Secara etimologis, “Bhayangkara” berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti tangguh, kuat, atau pasukan pengawal elit.
Pasukan Elite Majapahit:
Istilah ini merujuk pada pasukan pengawal raja yang dibentuk oleh Patih Gajah Mada di masa Kerajaan Majapahit, yang bertugas menjaga keselamatan raja dan keamanan kerajaan.
Polri:
Dalam konteks modern, “Bhayangkara sejati” menjadi sebutan bagi anggota Polri yang mengabdikan diri dengan penuh semangat dan dedikasi untuk kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara.
Peran Bhayangkara Sejati:
Menjaga keamanan dan ketertiban:
Bhayangkara sejati memiliki peran penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan dan pengayoman kepada warga.
Mengabdi tanpa henti:
Anggota Polri diharapkan memiliki semangat pengabdian yang tinggi dan siap melayani masyarakat tanpa henti.
Memperbaiki diri:
Polri dituntut untuk terus melakukan transformasi dan perbaikan diri agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.
Hari Bhayangkara:
Tanggal 1 Juli diperingati sebagai Hari Bhayangkara untuk menghormati terbentuknya Polri dan mengapresiasi peran serta dedikasi anggota Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
Peringatan ini menjadi momentum bagi Polri untuk melakukan refleksi diri dan memperkuat sinergi dengan berbagai pihak, termasuk masyarakat, demi kemajuan bangsa dan negara.
Dengan demikian, “Bhayangkara sejati” bukan hanya sekadar istilah, tetapi juga semangat dan nilai-nilai yang harus dijunjung tinggi oleh setiap anggota Polri dalam menjalankan tugas dan pengabdiannya.