DPRD Gresik Menjawab Underpass Kebomas Gresik Azas Manfaatnya Untuk Warga Gresik

Media www.rajawalisiber.com -Pembangunan Underpass Gresik untuk sebagian masyarakat di memandang sudah sangat mendesak.

Sebagaimana Pembangunan Underpass Gresik tersebut untuk mempersingkat jarak dan waktu tempuh dari sisi Barat ke Timur Jl. Dr. Wahidin S. Gresik atau sebaliknya.

(Penjelasan Ketua Komisi III DRPD Gresik  H. Asroin Widya, S.Sos., M.H.P )

Dalam masa pembagunan Underpass dan setelahnya dibutuhkan kajian lalu lintas agar tidak menggangu kinerja Simpang Dr. Wahidin S. Hal ini mengingat Jl. Dr. Wahidin S. adalah jalan poros yang menampung kendaraan dari beberapa jalan yang terkait diantaranya adalah Jl. Sumatera, Jl. Raya Gresik – Babat, Jl. Mayjen. Sungkono, Jl. Raya Kembangan Asri, dan Jl. Raya Gresik – Lamongan.

Jadi permasalahan dalam sudut pandang perlu dikaji adalah memprediksi kinerja simpang jalan GKB, selama pembangunan Underpass dan setelah Underpass pasca operasional.

Pengukuran kinerja simpang GKB Gresik bersinyal kajian Metode penelitian yang digunakan adalah melakukan survey lalu lintas selama 24 jam 7 hari berturut-turut.

Setelah mendapatkan volume lalu lintas tiap jamnya, maka akan dihitung kinerja simpang Jalan GKB pada kondisi sebelum dibangun. Setelah itu baru memperkirakan perpindahan arus lalu lintas selama pembangunan dan setelah Underpass beroperasi.

Dari hasil perhitungan tersebut akan tampak hingga tahun ke berapa tahun kedepan, Underpass mampu membantu menurunkan derajat kejenuhan Simpang bersinyal GKB Kebomas tersebut. Sehingga solusi permasalahan dari penelitian ini dapat terungkap.

Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik melanjutkan pembangunan underpass di Jalan DR Wahidin Sudirohusodo Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik.

Pembangunan terowongan menghubungkan Jalan Sumatera dengan Perumahan Randuagung tahap dua itu dianggarkan Rp 7 miliar.

Kepala DPUTR Gresik Gunawan Setiadji mengatakan, pembangunan underpass tahap dua masih proses penyelesaianya. Pekerjaan tahap kedua itu meliputi pekerjaaan dinding underpass yang longsor, peninggian dan pengaspalan jalan serta bagian dalam underpass. Sebagaimana di kutip dari media lokal gresik

Pembangunan underpass tahap dua ini menelan anggarannya sekitar Rp 7 miliar, sebagaimana di kutip dari beberapa media online maupun cetak. Sedang anggaran tahap pertama menelan anggaran Rp 3,9 milliar lebih.

Karena pembangunan tahap kedua , underpass kali pertama di Kota Santri-sebutan lain-Kabupaten Gresik itu belum bisa difungsikan dalam waktu dekat.

Akan tetapi, tambahnya, jalan raya poros tengah ini selama pembangunan underpass tahap pertama di tutup akan segera di buka untuk umum. namun sampai detik ini pembangunan underpass tersebut justru di pertanyakan manfaatnya oleh warga gresik.

Dalam pengamatan bangunan terowongan ditutup dengan seng. Sedangkan, dinding underpass yang longsor hanya ditutupi terpal warna biru.

Aktivitas pekerjaan di lokasi pembangunan terowongan yang menghubungkan Kompleks Perumahan Gresik Kota Baru dengan Randuagung itu. Di rasa tidak optimal.

Seperti diberitakan proyek underpass sesuai dengan rencana anggaran biaya (RAB) dibiayai anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Gresik sebesar Rp 3,9 miliar lebih untuk pembangunan tahap pertama dan pembangunan tahap kedua di perkirakan menelan anggaran 7 milliyar,

Tinggi terowongan yang membela dari utara ke selatan 4,7 meter. Lebar 7,2 meter. Lebar jalan 5,9 meter ditambah trotoar 1,5 meter. sebagian warga Gresik mempertanyakan maanfaatnya.

Dan ketika Kepala DPUTR Gresik Gunawan Setiadji, saat redaksi mengklarifikasi hal tersebut belum bisa ditemui lewat sekpri nya menyampaikan, ” silahkan kirim surat nanti akan kita jawab. Bapak masih ada rapat. Red

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *