Jumpa Pers Pimpinan dan Komisi IV DPRD Kabupaten Gresik

Media www.rajawalisiber.com  DPRD -Gresik menggelar jumpa pers bulan April di Ruang Komisi IV, Senin (26/04/2021). Agenda ini dihadiri oleh Hj. Nur Sa’idah, SE, MM selaku Wakil Ketua DPRD Gresik yang baru saja dilantik menggantikan dr. H. Asluchul Alif, M.Kes, Wakil Ketua Komisi IV, Mega Bagus Saputro dan Muchamad Zaifudin, S.Pd selaku juru bicara Komisi IV serta rekan-rekan wartawan dari berbagai media.
.
Dalam sambutannya, Nur Sa’idah memaparkan hasil rapat banggar terkait refocussing anggaran, terutama di bidang pendidikan, yang disisipkan untuk dana bantuan JPS.
.
Dana tersebut dialokasikan untuk guru ngaji, sebab mereka terdampak pandemi Covid-19. Ia menyatakan calon penerima JPS akan dilakukan validasi secara akurat melalui Dinas Sosial, sehingga tidak terjadi penerimaan ganda.
Masih menurut Nur Sa’idah, selain bidang pendidikan, ada juga alokasi dana untuk Dinas Kesehatan. Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk optimalisasi pelayanan kesehatan dan insentif untuk nakes.
.
Hal senada juga dikemukakan oleh Zaifudin. Menurutnya, rapat membahas refocusing tidak disepakati mengambil anggaran untuk bantuan seragam gratis bagi siswa baru dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun 2020/2021 ini. “Karena seragam adalah kebutuhan siswa di tahun pelajaran baru,” tuturnya.
.
Sementara itu, menurut Mega Bagus, pihaknya lebih fokus pada kesejahteraan guru non ASN khususnya guru honorer non K2. “Sebab selama ini kita berikan insentif sebesar Rp 1 juta perbulan, tetapi maih ada masalah di lapangan,” jelasnya. Padahal sejatinya guru honorer non K2 bisa mendapatkan tambahan kesejahteraan yang berasal dari APBD Gresik berupa insentif.
.
Di sisi lain, rekan wartawan mengajukan pertanyaan terkait sikap DPRD dalam giat Pasar Bandeng yang rutin digelar setiap bulan Ramadhan dan tentunya berpotensi menimbulkan kerumunan massa.
.
Menurut Nur Sai’dah, Pasar Bandeng bisa digelar asalkan tetap mematuhi protokol kesehatan dan ada pembatasan waktu dan kapasitas kegiatan. Salah satu caranya memecah tempat kegiatan menjadi 10 titik, sehingga kerumunan massa bisa diminimalisir.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *