LEMBAGA SURVEI ATAU TIM SUKSES (PENGGALANGAN OPINI PUBLIK)

Penulis Dr Kurnia Zakaria S.H,. M.H

 

Media www.rajawalisiber.com – Menjelang Pemilu Serentak PILEG dan PILPRES tanggal 14 Februari 2024 nanti dan PILKADA serentak 27 November 2024 banyak muncul Lembaga Survei yang bersifat Lembaga Otonom Kampus dan juga Lembaga Survei yang didirikan para aktivis maupun Akademisi yang bersifat Idealisme, Lembaga Kajian Opini Publik, yang berwawasan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi maupun yang bersifat Sosial Politik maupun bersifat  KOMERSIAL (Bisnis). Cikal bakal Lembaga Survei di Indonesia diawali oleh Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) didirikan 19 Agustus 1971 oleh Emil Salim, Ali Sadikin, Soemitro Djojohadikusumo serta Nono Anwar Makarim dan disusul   tanggal 1 September 1971 didirikan lembaga kajian Keilmuan (think  thank) Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia oleh Ali Moertopo, Jusuf Wanandi, Benny Moerdani, Harry Tjan Silalahi, Soedjono Hoermadani, Daoed Josoef, dan Hadi Soesastro. Sudah jelas saat Orde Baru Lembaga ini menjadi Lembaga Penasehat Ekonomi Sosial Budaya Politik dan Keamanan Pemerintah, ABRI,  dan BAKIN/BAIS (Lembaga Intelijen Nasional Negara). 

Dalam Pemilu Tahun 2019 data Komisi Pemilihan Umum (KPU) merilis Lembaga Survei yang diperbolehkan secara sah dan diijinkan survei jejak pendapat Pemilu, Calon Legislatif maupun Calon Kepala Daerah maupun Presiden serta jejak hitung cepat hasil pemilu (quick count) antara lain;

  1. Lembaga Survei Kebijakan Publik (LSKP) berdiri 20 Mei 2005 yang dirikan oleh Andi Yudha Yunus dan kawan-kawan dipimpin Sunarto Ciptoharjono.
  2. Konsultan Citra Indonesia (KCI) didirikan Denny JA sebagai perusahaan riset konsultan politik dipimpin Adjie Alfaraby.
  3. Citra Publik Indonesia didirikan Denny JA dengan direkturnya Hanggoro Doso Pamungkas.
  4. Indikator Politik Indonesia pimpinan Burhanuddin Muhtadi.
  5. Lembaga Survei Indonesia (LSI) didirikan 17 September 2003 didirikan Yayasan Pengembangan Demokrasi Indonesia dipimpin Djayadi Hanan.
  6. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) diidrikan oleh Denny JA.
  7. Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) didirikan dan dipimpin Hendri Satrio.
  8. Poltracking Indonesia didirikan tahun 2012 dipimpin Hanta Yudha AR.
  9. Charta Politika Indonesia didirikan dan dipimpin Yunarto Wijaya.
  10. Indo Barometer didirikan dan dipimpin Muhammad Qadari.
  11. Litbang Kompas didirikan Gruop Media KOMPAS didirikan oleh Jakoeb Utama.
  12. Saiful Mujani Research Center (SMRC) didirikan Saiful Mujani.
  13. Indekstat Konsultan Indonesia dipimpin Rikola Fendri.
  14. Jaringan Suara Indonesia berdiri 8 Agustus 2008 didirikan Widdi Aswindi, Fajar S. Tamin, Popon Lingga Geni, Eka Kusnayadi, dan Nukie Basuki.
  15. Populi Center berdiri 6 Juni 2012 dipimpin Afrimadona.
  16. Jaringan Isu Publik (JIP) bekerjasama dengan Denny JA.
  17. Cyrus Network didirikan Hasan Nasbi.
  18. Rakata Institute dipimpin Eko Kuswanto.
  19. Lembaga Survei Kuadran dipimpin Didi Wahyudi.
  20. Indodata dipimpin Danis TA Wahidin.
  21. Celebes Research Center dipimin Hermain Heizer.
  22. Indomatrik didirikan Husin Yazid tahun 2009.
  23. Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis).
  24. Center for Strategic andd International Studies (CSIS) berdiri tahun 1971.
  25. Voxpol Center Research & Consultant dipimpin Pangi Syarwi Chaniago
  26. Fixpoll Media Poliing Indonesia dipimpin Mohammad Anas RA.
  27. Arus Survei Indonesia (ASI) dipimpin Ali Rifan.
  28. Konsepindo Research and Consulting berdiri tahun 2008 dipimpin Veri Muhlis Arifuzzaman.
  29. Polmark Indonesia dipimpin Eep Saefulloh.
  30. Parameter Konsultindo berdiri 31 Mei 2006 dipimpin Agus Aribowo

Sekarang bermunculan Lembaga Ide Cipta Research and Consulting (ICRC) dipimpin Hadi Suprapto Rusli, Lembaga Survei Pusat Polling Indonesia (Puspoll), Roy Morgan Poll, Soegeng Sarjadi Syndicated pimpinan Soegeng Sarjadi.

Selanjutnya para Lembaga Survei membentuk Perhimpunan Survei Opini Piblik Indonesia (PERSEPI) pimpinan Phillip J. Vermonte.

Tanggal 8 November 2022 para tenaga ahli lembaga survei membentuk Asosiasi Peneliti Persepsi Publik Indonesia (ASPEPPI) .

Lembaga survei banyak digunakan para politikus dari Partai Politik maupun Perorangan sebagai survei jejak pendapat dan elektibilitas calon Kepala Daerah maupun Calon Anggota Legislatif maupun jejak pendapat kepuasan masyarakat atas Kinerja Pemerintahan Pusat maupun Pemerintahan Daerah.

Tidak ada lembaga survei bekerja atas kemandirian karena keterbatasan Sumber Daya Manusia dan Dana Finansial yang dimiliki.

Lembaga Survei sekarang berubah menjadi PERSEROAN TERBATAS (PT) bukan lagi berbentuk Persekutuan Perdata ataupun Yayasan.

KPK dan ICW pernah merilis berita Berita dugaan Korupsi Bupati Kapuas Kalimantan Tengah periode 2013-2023 Ben Ibrahim S. Bahat yang ingin mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur Kalimantan Tengah dan istrinya Ary Egahni sebagai Calon Anggota DPR dari Partai Nasdem juga membayar Poltracking Indonesia sebagai Lembaga Survei Politiknya sebesar Rp.300.000.000,00 dan Indikator Politik Indonesia untuk jejak pendapat di daerah Pemilihannya  untuk dongkrak elektibilitas keduanya. 

Artinya Lembaga Survei bersifat komersil dan mencari keuntungan tentu saja bisa diduga hasil Surveinya dicari yang bisa membuat KLIEN SENANG.

Metode Sampling bisa bersifat Probalility maupun Non Probality.

Kurnia Zakaria menyakini metode yang digunakan Probality untuk melihat kemungkinan apakah berhasil meraih suara yang cukup atau kurang sehingga perlu juga menggunakan metode non probality dengan waktu yang lebih lama sampai dicari responden yang bisa menyenangkan klien.

Masyarakat tidak mengerti tentang metode pengambilan sample (contoh) responden yang terpilih benar atau tidak. Responden juga apakah benar memberikan data yang benar atau bukan diisi sendiri oleh Kuesioner tapi oleh Petugas Pengumpul Data.

Hasil Data Responden juga bisa dipermainkan sesuai Pesanan. 

Metode Kuantitatif dipakai sebagai Metode Kualitatif.

Data Statistik yang digunakan tetapi Data Pustaka yang dipakai. Bisa dibayangkan hasil Penelitiannya dan keterbatasan waktu juga tentu diragukan Validitas Datanya. 

Seperti dalam contoh hasil jejak Pendapat Capres  yang Surveinya tertinggi yang dilakukan 5 Lembaga Survei pada bulan Mei 2023  SMRC dan Charta Politika mengumumkan Survei Tertinggi adalah Ganjar Pranowo, sedangkan Indikator, Litbang Kompas dan LSI Denny JA adalah Prabowo Subianto.

Artinya kemungkinan responden yang berbeda dan wilayah yang berbeda tetapi bagaimana bila Responden yang sama dan penyebaran random samplingnya sama apakah hasilnya sama, tetapi tidak mungkin kecuali bila nanti saat Survei Quick Count ( Hitung Cepat Hasil Pemilu) bila berbeda dapat diragukan hasil surveinya dan bila sebagian besar hasil surveinya sama hanya berbeda presentase tentu diduga ada kecurangan Pemilu bila BERBEDA dengan Hasil Akhir Perhitungan Suara Hasil Pemilu KPU. 

KPU memberi ijin 18 Lembaga Survei pada Pemilu Tahun 2009.  Meningkat pada Pemilu Tahun 2019 KPU memberi ijin survei kepada 40 Lembaga Survei. Sedangkan Pemilu serentak tahun 2024 pihak KPU telah memberi ijin 56 Lembaga Survei. 

Pemenang Pemilu Langsung adalah mereka yang bisa mengambil the heart and the mind of voters (pemilih berdaulat sebagai penentu akhir dalam sistem one man one vote) disebut voting behavior. Seharusnya Lembaga Survei harus bersifat Profesional, Tranparansi dan Kredibilitas.

Pertarungan antar Lembaga Survei menyebabkan pertarungan mencari Popularitas dan dapat menjangkau seluruh daerah di 38 Propinsi Republik Indonesia. 

PERSEPI dan ASPEPPI harus tegas menegakkan Kode Etik Profesi Surveyor Indonesia. 

Lembaga Survei menggunakan Data Pertanyaan Maksud dan Tujuan Penelitian lalu Sasaran Responden, Waktu, Tempat, Cara Kuesioner, lalu Pengumpulan hasil Kuesioner dalam bentuk Statistik.

Data penelitian akan juga berpengaruh terhadap Biaya Penelitian.

Random sampling harus tepat dan akurat. Dapat diprediksi apakah dapat sesuai Hipotesis atau tidak hasil akhirnya. 

Dalam rekruitment kuesioner dan pembantu peneliti dapat dipercaya dan profesional.

Pengumpulan hasil data responden dan menganalisis data tidak berbeda jauh dengan hipotesis.

Pengumpulan data responde dapat dilakukan online, email,  jejak pendapat melalu media sosial, telepon ataupun tatap muka. 

Lembaga Survei bersifat Penelitian Survei Longitudinal  dimana penelitian secara periodik dan terus menerus artinya bisa saja Survei diadakan tiap sebulan sekali atau tiap dua minggu sekali.

Lembaga Survei mendekati pemilu biasanya sibuk mengadakan survei baik dibayar maupun mandiri, dengan tujuan untuk meraih Popularitas dan Kepercayaan masyarakat pemilih, tetapi pasti tidak sama hasilnya tergantung sasaran responden dan wilayah random sampling. 

Metode Sampling Probalitas yang dimaksud adalah peluang atau kemungkinan suatu kejadian, ukuran tentang kemungkinan atau derajat ketidakpastian suatu peristiwa (event) yang akan terjadi di masa mendatang.

Tujuannya tentu membantu kita mengambil putusan serta meramalkan apa yang terjadi dikemudian hari terjadi.

Dalam perdagangan dikenal Business Plan.

Dalam metode probalitas memakai sistem acak sederhana sampling yaitu memakai sistem acak tiap daerah yang diprediksi disesuaikan sebanding/sasaran  dengan hipotesis awal. Misalnya Jakarta diambil Daerah Kelurahan Gondangdia Jakarta Pusat dengan dibandingkan  Kelurahan Tebet Barat Jakarta Selatan dengan Kelurahan Taman Sari Jakarta Barat.

Sistem kedua sampling Cluster merupakan pengambilan beberapa kelompok secara acak dari populasi dan kemudian mengambil semuanya atau sebagian saja elemen setiap kelompok yang terpilih menjadi sampel misalnya Jakarta mengambil responden daerah kompleks yang sebagian besar penghuninya orang keturunan atau responnden daerah pemukiman yang didominasi oleh suku tertentu saja walaupun tempatnya yang berbeda.

Metode Systematical Random  Sampling dimana hanya unsur pertama saja dari sampel dipilih secara acak, sedangkan unsur-unsur selanjutnya dipilih secara sistematis menurut pola tertentu.

Metode lainnya adalah Metode Stratified Random Sampling merupakan proses pengambilan sampel melalui cara pembagian populasi ke dalam strata dan menggabungkannya untuk menaksir parameter populasi. 

Metodologi Non Probality Sampling merupakan pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang yang sama kepada anggota populasi dan penentuannya tidaklah acak.

Pengambilan sampel dari populasi bisa jadi karena kebetulan atau faktor penentu dari peneliti.

Jenis metodenya Convenience/Accidental Sampling (sampel kebetulan) jadi secara kebetulan resonden ditemui  di halte, stasiun/terminal/bandara, café/pasar, sekolah/kampus.

Metode lainnya Purposive Sampling (sampel dengan kriteria tertentu) pengambilan responden berdasarkan kriteria peneliti seperti orang yang ditanya yang hanya pemakai Iphone Apple, Pengunjung di Mall saja.

Metode lainnya Quota Sampling (sampel kuota) hampir sama dengan metode stratified, bedanya adalah pengambilan sampel dari setiap kelompok tidak bisa diambil secara acak, namun berdasarkan keinginan peneliti  dengan jumlah sampel dibatasi (quorum) dari setiap grup yang ditentukan.

Metode Saturation Sampling (sampel jenuh) cara pengambilan sampel yang mengikutsertakan semua anggota populasi dalam setiap periode yang berbeda artinya dalam mengambil sampel cukup ambil pemimpin kelompok masyarakat mewakili kelompoknya.

Metode lainnya Snowball Sampling (sampel bola salju) merupakan sampel yang diambil secara berantai dari ukuran kecil  ke ukuran besar.

Dalam proses pelaksanaan Metode Peneitian Survei adalah dengan cara :

  • Menetapkan daftar  pertanyaan yang sasaran tujuan pengadaan survei 
  • Menyelesaikan Audiensi Target sasaran survei
  • Cara pengambilan data survei 
  • Analisis hasil survei 

Dalam mengambil alasan mengadakan survei adalah :

  • Manfaat dan Tujuan Survei seperti Investasi Minimun tapi hasil Maksimal, Sumber daya serbaguna untuk mengambil putusan, dan Data Andalan Optimis/Pesimis).
  • Apa yang akan dihasilkan dari Survei
  • Pahami sasaran Responden 
  • Penyajian media apa dalam penggunaan survei


  • Strategi pencapaian hipotesis awal survei dan  harus ada rencana cadangan untuk perbaikan hasil survei atau uji survei kembali.

 

Karakteristik Metode Survei untuk meghasilkan;

  • Sikap, Pengetahuan, Kepercayaan, Kemampuan dan Populasi
  • Data tertlis
  • Hipotesis awal dan Hipotesis Akhir
  • Margin error minimal mendekati angka 0 dan Maksimal mendekati 1

Tentang Penulis:

Dr Kurnia Zakaria S.H., M.H. Pakar kriminolog Universitas Indonesia / Dewan Penasehat PT Rajawali Siber Media

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *