PM Papua New Guinea Mengumumkan Keadaan Darurat Selama 14 hari, Pasca Aksi Mogok 

“15 orang dilaporkan tewas akibat kerusuhan yang terjadi di Ibu Kota Papua New Guinea Port Moresby dan di satu kota lainnya.”

Media www.rajawalisiber.com -Toko-toko dan tempat usaha diserang dan dibakar di ibu kota Papua New Guinea pada hari Rabu dan banyak orang terbunuh, kata gubernur, setelah polisi melakukan pemogokan karena masalah gaji.

Properti di Port Moresby dijarah oleh “oportunis” setelah kejadian “berkembang di luar kendali”, kata Gubernur Distrik Ibu Kota Nasional Powes Parkop dalam siaran di stasiun radio FM100.

“Kami telah melihat tingkat perselisihan yang belum pernah terjadi sebelumnya di kota kami, sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya

Perdana Menteri Papua New Guinea James Marape mengumumkan keadaan darurat selama 14 hari di ibu kota Port Moresby, setelah 15 orang tewas dalam kerusuhan ketika massa menjarah dan membakar toko-toko, dan menambahkan bahwa lebih dari 1.000 tentara bersiaga “untuk turun tangan jika diperlukan.” ” berdasarkan keputusan darurat.

Sejumlah bangunan toko dan mobil dibakar, serta tempat pusat perbelanjaan dijarah, menyusul ketegangan yang meluas karena kenaikan biaya dan tingginya pengangguran.

Delapan orang tewas dalam kerusuhan di ibu kota Port Moresby, sementara tujuh orang lainnya tewas di Kota Lae, di utara negara itu, mengutip informasi terkini dari Papua New Guinea.

Gubernur Distrik Ibu Kota Nasional Papua Nugini, Powes Parkop, mengatakan dalam siaran radio bahwa aksi penjarahan dilakukan oleh kelompok “oportunis”.

Dia mengatakan pemerintah telah mengerahkan tentara untuk memulihkan situasi keamanan.

“Kami telah menyaksikan hal yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah kota dan negara kami,” ujar Parkop dalam pidato melalui radio, menurut informasi di lapangan oleh awak media lokal.

Dia menambahkan bahwa “beberapa orang sayangnya harus meregang nyawa hari ini”, meskipun ia tak menyebutkan jumlah korban yang meninggal dunia.

Kerusuhan ini pecah setelah polisi dan pegawai di sektor publik lainnya melancarkan aksi mogok di luar parlemen pada Rabu (10-01-2024). Sebab gaji mereka telah dipotong hingga 50%.

Para ahli menganalis menyampaikan ketidakpuasan di masyarakat adalah penyebab kerusuhan pada Rabu kemarin.

Situasi yang terjadi hari ini di Port Moresby merupakan perwujudan dan ungkapan penderitaan ekonomi serta sosial yang dialami polisi, militer, dan pegawai publik lainnya di Papua New Guinea.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *