Sumber Berita Satgas Penanggulangan Bencana Gempa Cianjur
Media www.rajawalisiber.com – Kolonel Inf Heri Rustanto Komandan Satgas Penanggulangan Bencana Gempa Bumi Cianjur, bersama jajarannya di buat geleng geleng kepala bagaimana tidak rakyat ini sudah kesusahan terkena musibah dan ekonomi sekarang semakin sulit tega teganya mencari cari keuntungan pribadi hanya untuk dirinya sendiri dan kelompok nya.
,” Iya mas kok tega banget ya, ini rakyat sedang menderita terkena musibah, masak segitunya? bisa bisanya mereka ini mencari keuntungan pribadi dan kelompok nya,” ucap Komandan Satuan Tugas (Danstagas) Penanganan Gempa Cianjur Kolonel Inf Heri Rustanto mengatakan sejumlah kendala terkait bantuan pembangunan rumah warga paska gempa.
S (CV. Gilang Karya) menjelaskan terkait adanya dugaan pungli yang dilakukan oleh oknum Pemerintah Desa
Senin tanggal 28 Agustus 2023 pukul 16.00 Wib, Posko Satgas Bencana Gempa Bumi Cianjur Jalan Pangeran Hidayatullah No. 141 Desa Limbangansari Kecamatan Kabupaten Cianjur.
S (CV. Gilang Karya) memberikan keterangan terkait adanya dugaan pungli yang dilakukan oleh oknum Pemerintah Desa Nagrak Kecamatan Kabupaten Cianjur.
S beralamat Perum Green Harmoni Kelurahan Lubang Buaya Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi, Menyampaikan, ” Saya membangun rumah Huntap Mandiri di Desa Nagrak (Kampung Wargaluyu, Kampung Sudi & Kampung Salahuni) sejak bulan Februari sampai dengan Juli 2023, membangun sebanyak 12 unit dan semuanya sudah selesai 100%.” Ucapnya.
,” Waktu itu saya mendapat SPR dari Cepi dengan kesepakatan Rp 5.000.000/unit (diduga Cepi merupakan orangnya Kepala Desa Nagrak dan Rajib).” Tambahnya.
,” Saya pernah dipanggil oleh Cepi dan Rajib dan Kepala Desa Nagrak, dan pada saat itu saya sempat dimarahi oleh mereka karena saya membangun rumah di Nagrak tapi tidak ada basa basinya.” Ucapnya.
,” Pada bulan Juni 2023, saya sempat membangun rumah di daerah Nagrak sebanyak 2 unit melalui Arifin (orang sipil), untuk kesepakatan awal Arifin meminta Rp 3.000.000,-, pembangunan sudah selesai tapi hingga saat ini belum dibayar karena warganya memang belum mendapat pencairan.” Menjelaskan.
,” Dan pada bulan Juli, saya membangun rumah lagi di Desa Nagrak setelah mendapat SPR dari Dedi (BPD Nagrak) sebanyak 3 unit yaitu 1 unit di Nagrak (rumah sudah 100%) dan 2 unit di Desa Cirumput, adapun ke-3 unit tersebut belum selesai pembayarannya dengan total Rp180.000.000,-, dan menurut informasi yang saya dapat untuk 1 unit rumah yang saya bangun di Desa Cirumput atas nama Aep sudah cair, tapi uangnya belum diserahkan oleh Dedi kepada saya, kemudian untuk yang 2 unit rencananya akan cair di Tahap 4.” Ungkapnya
Menurut informasi di dapat di lapangan bahwa Dedi (BPD Nagrak) banyak menjual SPR kepada Vendor.
,” Dengan modus yang selama ini berjalan di Desa Nagrak, yaitu kami selalu dipersulit dimana berkas sudah lengkap akan tetapi tidak pernah dijadwalkan.” Ungkap S mengakhiri keterangannya. Red