Oleh : Salamuddin Daeng
Media www.rajawalisiber.com – Bisnis solar gelap telah membawa kerugian besar bagi negara, bagi perusahaan negara Pertamina dan bagi lijgkungan bisnis yang sehat.
Bisnisn solar gelap ditenggarai bernilai puluhan triliun. Bayangkan saja ? Solar subsidi saja menguap lebih dari 1,8 miliar liter setahun berdasarkan temuan resmi BPH migas. Lebih dari 11-12 % dari jumlah solar subsidi yang disalurkan pertamina. Kerugian negara bisa mencapai 13-15 triliun rupiah akibat menguapnya solar subsidi.
Solar gelap selain berasal dari solar subsidi kencingan juga yang ditenggarai berasal dari solar subsidi yang digunakan oleh BUMN seperti PLN dan Pelni dll.
Solar gelap juga berasal dari hasil nyolong dalam skala besar seperti yang terjadi dalam pencurian solar dengan memakai kapal berkapasitas ratusan ton yang terjadi di Tuban baru baru ini. Pencurian ini langsung di pipa distribusi solar Pertamina. Dahsyat. Kerugian negara dalam sangat besar.
Solar gelap juga ditenggarai berasal dari solar impor, yang diimpor oleh mafia mafia besar yang tidak tersentuh hukum dan memiliki jaringan politik yang kuat.
Bisnis solar gelap mengincar perusahaan perusahaan besar di sektor industri, perkebunan, dan batubara.
Bisnis solar gelap telah menghilangkan potensi pendapatan negara dari PPN, PBBKB, dan pungutan lainnya. Ini adalah kejahatan terhadap keuangan negara yang berlangsung secara kasar dan terbuka.
Bayangkan jumlah perdagangan solar di Indonesia konsumsinya mencapai 32-35 miliar liter, atau setara dengan 250 triliun rupiah dan merupakan bisnis bahan bakar terbesar di tanah air.
Bagaimana sinuhun mau mencapai target bauran energi? Kalau solar gelap dibiarkan meraja lela di republik. Penurunan emisi dan bauran energi akan menjadi omong kosong.