Tim KPK OTT Gubernur Sulawesi Selatan Bersama 5 Orang

Media www.rajawalisiber.com  – Tim KPK telah mengamankan beberapa orang diantaranya, Agung Sucipto ( Kontraktor, 64 Thn), Nuryadi ( Sopir pak Agung, 36 Thn), Samsul Bahri ( Adc Gubernur Prov. Sulsel, 48 Thn), Edy Rahmat (Sekdis PU Provinsi Sulawesi Selatan), Irfandi ( Sopir Edy Rahmat). 

Barang bukti yang diamankan oleh Tim KPK yaitu 1 (satu) koper yang berisi uang sebesar Rp. 1 Milyar yang di amankan di Rumah Makan Nelayan Jl. Ali Malaka, Kec. Ujung Pandang, Kota Makassar.” jelasnya.

Kabar Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah ditangkap KPK dalam sebuah OTT atau operasi tangkap tangan pada Sabtu (27/2/2021), di Makassar, Sulawesi Selatan

Jubir KPK, Ali Fikri membenarkan Nurdin Abdullah ditangkap.
“Benar, KPK melakukan tangkap tangan terhadap kepala daerah di Sulawesi Selatan,” kata Ali Fikri.

Saat ini, Nurdin Abdullah telah dibawa ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan di kantor KPK. Di grup WhatsApp dan media sosial, beredar “baket” tentang kronologi penangkapan Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah yang ditujukan kepada Kapolda Sulsel.

Yth. Kapolda Sulsel

Mohon izin melaporkan

Pada Hari/tanggal : Sabtu, 27 Februari 2021

Pukul : 01.00 Wita

Tim KPK sebanyak 9 orang telah melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) kepada Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Prof. Dr. Ir. H. M. Nurdin Abdullah, M. Agr di Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan berdasarkan Surat Perintah Penyelidikan No : Sprin.Lidik-98/01/10/2020.

Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap tangan Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah (58) bersama dengan 5 orang lainnya dalam operasi tangkap tangan atau OTT, di Makassar, Sulawesi Selatan ( Sulsel ), Jumat (26/2/2021) malam hingga Sabtu (27/2/2021).

Kelima orang lainnya yang ditangkap adalah Agung Sucipto alias Anggu, kontraktor; Nuryadi, sopir mobil Agung Sucipto; Samsul Bahri, Ajudan Gubernur Sulsel; Edy Rahmat, Sekretaris Dinas PU dan Tata Ruang Sulsel; dan Irfandi, sopir Edy Rahmat.

Nurdin Abdullah ditangkap di rumah jabatannya, di Jl Jenderal Sudirman, Makassar. Sementara kelima orang lainnya ditangkap di restoran seafood RM Nelayan, Jl Ali Malaka, Makassar.

Petugas KPK dikabarkan mengamankan uang suap untuk proyek infrastruktur jalan senilai Rp 1 miliar yang disimpan dalam koper.

Setelah OTT di Makassar, mereka kemudian diterbangkan ke Jakarta menggunakan pesawat udara Garuda Indonesia bernomor penerbangan GA-617 via Bandara International  Sultan Hasanuddin menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Dari bandara, langsung dibawa ke Gedung Merah Putih KPK, di Jl Kuningan Persada, Jakarta Selatan, untuk menjalani pemeriksaan. Hingga kini, status mereka masih sebagai terperiksa.

Pengumuman status hukum terhadap Nurdin Abdullah dan kawan-kawan akan dilakukan usai tim penindakan rampung memeriksa.

Profil Nurdin Abdullah

Diluar dari masalah tersebut, Nurdin Abdullah punya karier dan pendidikan mentereng.  Punya gelar pendidikan tertinggi, professor. Nama lengkapnya Prof Dr Ir HM Nurdin Abdullah M Agr.

Pria ini kelahiran di Pare Pare, Sulawesi Selatan, 7 Februari 1963, adalah Gubernur Sulawesi Selatan periode 2018-2023.

Kini berusia 58 tahun. Pada Juni 2018, Nurdin Abdullah bersama pasangannya Andi Sudirman Sulaiman mendapatkan suara terbanyak pada Pemilihan Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan periode 2018-2023.

Nurdin Abdullah adalah Bupati Kabupaten Bantaeng periode 2008 hingga 2013 dan periode 2013 – 2018. Pada Mei 2015 Nurdin menerima penghargaan “Tokoh Perubahan” dari surat kabar Republika bersama tiga pejabat daerah lainnya.

Pada 15 Agustus 2016, Ia mendapat anugerah Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama dari presiden Indonesia Joko Widodo. Tanda Jasa ini dianugerahkan kepada empat tokoh yang dinilai telah memberikan sumbangsih dalam bidang sosial kemanusiaan.

Nurdin Abdullah merupakan anak pertama dari enam bersaudara. Ayahnya berasal dari Kabupaten Bantaeng ( Butta Toa’) dan merupakan keturunan Raja Bantaeng ke-27.

Sedangkan ibunya dalam keseharian menjadi ibu rumah tangga (IRT) dan berasal dari Soppeng. Ia menikah dengan Ir Hj Liestiaty F Nurdin M Fish pada tanggal 11 Januari 1986 dan telah dikaruniai 1 anak perempuan dan 2 anak laki-laki.

Saat ini, Nurdin dan keluarga tinggal di Perumahan Dosen Tamalanrea, Sulawesi Selatan. Selama menjabat sebagai Bupati Bantaeng, Nurdin tinggal di Rumah Jabatan Bupati Bantaeng Jalan Gagak, Bantaeng, Sulawesi Selatan.

Nurdin Abdullah adalah Bupati pertama di Indonesia yang bergelar profesor.

Ia menyelesaikan studi S1 di Fakultas Pertanian dan Kehutanan di Universitas Hasanuddin pada tahun 1986 dan menyelesaikan studi S2 Master of Agriculture di Universitas Kyushu Jepang pada tahun 1991.

Di Universitas yang sama, ia pun menyelesaikan studi S3 Doktor of Agriculture (1994). Sebelum berkecimpung di dunia politik, Nurdin dikenal sebagai seorang akademisi, dan pernah menempati beberapa jabatan struktural di universitas maupun di perusahaan swasta.

Ia dikukuhkan sebagai Guru Besar Fakultas Kehutanan di Universitas Hasanuddin dan menjadi Dewan Penyantun Politeknik Negeri Makassar. Terakhir ia memilih dunia politik dan mengabdi kepada masyarakat sebagai Bupati Bantaeng dua periode berturut-turut hingga tahun 2018.

Karier Nurdin Abdullah baik itu di bidang pendidikan, bisnis ataupun pemerintahan dinilai cemerlang oleh karena itu tak heran jika Nurdin hingga kini mengoleksi lebih dari 100 penghargaan dari berbagai macam bidang.

Pada Pemilihan Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan 2018, Nurdin Abdullah yang berpasangan dengan Andi Sudirman Sulaiman mencalonkan diri sebagai calon Gubernur Sulawesi Selatan.

Pada pemilihan yang diselenggarakan pada tanggal pada tanggal 27 Juni 2018, pasangan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman mendapatkan suara terbanyak, 1.867.303 suara, mengungguli tiga orang pesaingnya. RAJAWALI 01

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *